komik one piece versi teks terbaru, baca manga one piece terbaru, one piece chapter 876 rar pdf download baca manga online
Manga One Piece Chapter 876 Bahasa Indonesia. Manga One Piece kali ini sudah mencapai chapter 876 dengan judul Kemunculan Puding Secara Kebetulan yang rilis beberapa jam yang lalu, silahkan untuk melihat manga Bajak Laut ini sesuaikan dengan selera anda apakah dengan mendownloadnya, baca online, atau lihat versi Teksnya! Jangan lupa jika manga nya sudah terbit di Tempat kalian silahkan beli untuk menghargai karya sang kreator manga One Piece ini, Eiichiro Oda!! Karena disini hanya sebagai review dan promosi saja.
ONE PIECE CHAPTER 876 - KEMUNCULAN PUDING SECARA KEBETULAN
Manga One Piece Chapter 876 Bahasa Indonesia. Manga One Piece kali ini sudah mencapai chapter 876 dengan judul Kemunculan Puding Secara Kebetulan yang rilis beberapa jam yang lalu, silahkan untuk melihat manga Bajak Laut ini sesuaikan dengan selera anda apakah dengan mendownloadnya, baca online, atau lihat versi Teksnya! Jangan lupa jika manga nya sudah terbit di Tempat kalian silahkan beli untuk menghargai karya sang kreator manga One Piece ini, Eiichiro Oda!! Karena disini hanya sebagai review dan promosi saja.
ONE PIECE CHAPTER 876 - KEMUNCULAN PUDING SECARA KEBETULAN
- Download .RAR :
- Download .PDF :
* Versi Teks
Cover page : Sekarang giliran cover story tentang Don Sai dari Happou Navy, Waktunya pengantin baru pulang ke rumah! Ciri khas yang mencolok dari kapalnya, layar yang berbuku-buku bagai armor samurai.
***
Nami & Zeus! Serangan yang menggila!!!
“Uwaa! Ledakan yang luar biasa!” seru Luffy
“Tak ku sangka bisa membuat guntur sedahsyat itu hanya dengan clima-tact!” Nami pun terkejut
“Ledakan macam itu…mereka mungkin saja mati, kan!?” sahut Pedro
“Mana Big Mom?” Luffy heran
“Harusnya dia kena telak barusan..” ujar Sanji
“Mungkin ada di lubang besar itu” sahut Jinbei.
Memang benar didepan mereka hanya terlihat hamparan pasukan Big Mom, Homies yang mati, dan sebuah lubang besar dengan asap mengepul. Namun….ada suara yang terdengar.
“Tidak mungkin…itu langkah kaki Mama!? Mustahil…” gerutu Jinbei
“KUUUUUEEEEEEEEEE!!!!!” Lagi-lagi jeritan Big Mom menggema.
Semuanya tak percaya
“Jangan bilang kalau itu suaranya!? Apa ia akan mendaki ke sini!?” Seru Nami
“Apa lubangnya terlalu dalam untuk didaki?” tanya Luffy
“Tidak….dia sedang kesini. Selama nafsu makannya kambuh, tak ada yang bisa menghentikannya!” sahut Jinbei
Dan benar saja, ketimbang memanjat tebingan lubang..Big Mom langsung menerjang tanah yang ada dihadapannya. Seolah tak ada apapun yang menghalangi tubuh kerasnya.
“Tak mungkin…tanah ini sendiri mau ia hancurkan!?” Nami semakin heran
“KUUUUUUEEEEEEE……….BAWAKAN KESINIIII!!!!!!” Tak perduli dengan lapisan tanah didepannya, seolah tak ada penghalang yang berarti untuk mengejar Mugiwara dkk.
Semuanya pun kembali berlari!
“Kalian punya kuenya kan..? Para Keparat! MUGIWARAAAAA!!!!” Luffy pun menutup telinganya karena teriakan Mama semakin menjadi.
“Mugiwara!” Purin memanggil dari karpet terbangnya
“Huh!? Purin! Chiffon!” seru Nami
“Ah, Purin! Apa maksudmu, hah!? Beraninya kau menipu kami!” Seru Luffy
“Sudah kubilang, harusnya waktu itu kita sandera dia selagi sempat!” sahut Pedro
“Apa kau kesini untuk berkelahi!?” Luffy mulai marah
“Ah, bukan! Dengarkan aku, dong!” Purin berusaha berbicara
“Purin-cwaan! Ternyata kau selamat! Syukurlah wajah cantikmu tak terluka!” ujar Sanji sembari berlari
Purin seketika telena dengan ucapan tersebut
“Purin! Bertahanlah!” Chiffon berusaha menenangkan Purin.
“Big Mom, sudah sampai permukaan!” seru Jinbei
“Mama…”Purin menoleh kebelakang
“Kita tak punya banyak waktu! Langsung jelaskan intinya, Purin!” seru Chiffon
Purin menunduk sejenak…
“Dasar keparat! Apa gunanya aku menyelamatkan kalian! Bahkan bila kalian berhasil ke kapal, Mama akan mengejar kalian sampai ke ujung dunia! Dan dia akan menenggelamkan kalian hingga ke dasar lautan! Hahahahahaha” nada bicara dan ekspresi wajahnya sangatlah jahat.
“Eh…Aapa-apaan yang kau katakan itu!?” Luffy semakin geram
“Apa maksudmu berkata seperti itu!?” Chiffon pun turut tercengang
“tidak..tidak..tidak….kenapa aku bicara seperti itu!?!? aaaah!” Purin merasa aneh dan menangis
“Mama menganggap kalian mencuri kuenya, dia akan mengejar kalian sampai manapun!” seru Chiffon.
“Huh!?” Luffy tak mengerti sama sekali
“Itu benar! Karena itulah…Sanji! Cepat kemari! Kita saksikan bersama teman mu dibunuh Mama! Hahahahahaha” lagi-lagi, Purin mengeluarkan sifat jahatnya.
Sanji yang sedang berlari mulai merasa ada yang aneh..
“Tidaaaak…kenapa kau seperti itu lagi!?!?” Chiffon semakin heran dengannya
“Aaaaaa!! Rasanya aku tak berguna sama sekali!” Purin kembali menangis menyesali ucapannya
“Kalau kau datang hanya untuk berkata seperti itu, pergi saja sana!” Luffy semakin kesal
“Tunggu tunggu! Tidak! Bukan seperti itu maksud kami. Kuroashi Sanji! Purin bilang kau ahli membuat kue” seru Chiffon
“Kalau soal memasak..aku bisa melakukan apapun!” sahut Sanji
“Oke! Tolong bantu kami membuat kue itu! Ini cara terakhir untuk menghentikan Mama, supaya ia bisa membiarkan kalian pergi!” tegas Chiffon
“Chiffon…”Nami terkejut dengan rencana yang ia dengar
“Ini balasan karena kalian menyelamatkan Lola! Aku akan mempertaruhkan nyawa untuk kalian!” seru Chiffon
“Hmph! Mungkin memang begitu! Mungkin karena itu aku kemari, tapi bukan demi kalian semua! Kue yang ingin ku buat kebetulan sama dengan keinginan Mama! Dan kebetulan aku lewat sini sehingga bertemu kalian juga…jadi intinya, bukannya aku tak ingin kalian mati atau semacamnya. Dan aku datang juga bukan untuk membantumu menghentikan Big Mom lho, Sanji….sayang ku ♥” ucapan pahit yang keluar dari mulutnya, dan diakhir panggilan mesra pada mempelai pria dengan pipi yang merah…membuat semua orang heran dengan dua emosi yang bertabrakan dalam diri Purin. Singkatnya, tsundere!?
“Aku paham, di mana kita akan membuatnya?” tanya Sanji
“Bahannya ada di Chocolate Town. Kita akan membuatnya dan membawa kue itu kesini dengan kapal! Harusnya itu cukup untuk menyadarkan Mama! Sampai saat itu..cobalah menghindar darinya. Jika kita juga keluar ke laut, musuh sudah menanti kita disana! Aku percaya kalian bisa melewati semua ini!” sahut Chiffon
“Oke!” semuanya sepakat dengan rencana baru
“Kalau begitu au akan naik ke sana” ujar Sanji
“T-t-tunggu dulu! Siapa bilang kau boleh naik kemari!? Bodoh!” seru Purin dengan tubuh gemetar malu.
“PURIN….CHIFFON!” Big Mom menyadari kehadiran dua puterinya itu
“Sial! Datang lagi! Semuanya…menghindar!” seru Jinbei
“KENAPA KALIAN BERSAMA MEREKA!?” Big Mom mengambil posisi menyerang, bersiap mengayunkan pedangnya..
“Luffy..kita bertemu lagi di lautan nanti!” teriak Sani
“Yosh! Aku serahkan pada mu!” sahut Luffy
“MIGHTY NATION!!!!” Tebasan pedangnya kali ini, hampir saja mengenai mereka yang menaiki karpet terbang. Efek serangan Big Mom terus berlanjut hingga keluar pulau!
“Semoga mereka baik-baik saja.” Chiffon mulai khawatir
“Tunggu..jalur mereka sedikit melenceng! Rabian..turun ke tempat tadi sekali lagi! Setelah itu kita baru pergi ke lautan!” Purin menyadari sesuatu
“Roger!” sang karpet pun menuruti
“Luffy…semuanya…kalian salah jalan!” Purin teriak dari atas
“Wha..Purin lagi? Itu Purin yang baik!” seru Luffy
“Pantainya kearah sini!” Purin mulai menunjukkan arah
“Padahal kita sudah berusaha untuk lurus..tapi…”ujar Jinbei yang tak menyangka kesalahan jalur mereka
“Kikikikii….”para Homies kembali menghalangi jalur pelarian yang benar
“Memories…..Fill!” Purin membentangkan kedua tangannya kesamping, dan mulai mengeluarkan tekniknya.
“Hhmm!?” sebuah lembaran film memori ingatan masuk ke tiap penghuni hutan, dan membuat mereka semua heran.
“FLASHBACK!!!” Tegasnya untuk mengaktifkan kemampuan buah setannya itu.
Para homies yang barusan sibuk menutup jalan kabur, seketika terdiam..
“Eh? Aku harus berbelanja dulu!”
“Anjing ku harus diajak jalan-jalan!”
“Aku barusan dipukul kakak!”
“Anakku hilang!”
Semua penghuni hutan penggoda, memiliki memori jiwa manusia mereka kembali. Tak ada yang sadar kalau mereka sekarang bukanlah manusia, namun memori mereka sebagai manusia…muncul saat Purin mengembalikannya.
“Ingatan dari orang yang jiwanya ada dalam pohon itu kembali muncul! Tapi hanya sesaat! Selagi mereka kebingungan, Mama tak kan bisa mengendalikan mereka! Sekarang, harusnya mereka bisa keluar dari hutan!” seru Purin
“Jadi begitu..terima kasih ya, Purin!” sahut Sanji yang melihat sekeliling hutan dengan senang
“Gyaaaaah! Kenapa kau ada di atas sini, Sanji……..sayang ku ♥” Purin kembali bertingkah aneh
“Anu…Yaahh…”Sanji pun bingung harus berkata apa
“Turun dan berenang saja sana, keparat!” seru Purin
“Aaaahh…mata itu terlihat indah saat kau marah!” Sanji kembali menggoda
“B-berhenti mempermainkanku, bodoh! Atau kau akan kubunuh, oke!?” Purin terus menggeram
“Huh!?” pandangan Sanji teralihkan pada Sunny Go
“Brook! Chopper!” Sanji berusaha memanggil
“Itu kapal mu kan?” tanya Chiffon
“Ya, tapi sudah diserang!” Sanji terkejut mengetahui kapal mereka sudah disinggahi musuh
“Kelihatannya mereka sampai lebih dulu ketimbang kalian! Gawat…disana juga ada kakakku (Katakuri)” seru Chiffon
“Hebat juga kau, berani melawan para prajurit, tengkorak?” ujar Katakuri
“Yap! Sebab aku satu-satunya..Soul King!” Brook sibuk menghadapi pasukan yang terus berdatangan
“Haa..Haaa…mereka tak ada habisnya, pasti akan ada yang terus keluar lewat cermin!” seru Chopper yang mulai kewalahan
“Cerminnya ada di kamar Nami…dia pasti marah kalau kita menghancurkannya” ujar Chopper
“Hancurkan saja kalau kau bisa…nanti kita minta maaf” Brook juga menyadari kalau mereka hanya membuang tenaga.
“Minta maaf pada siapa..perorin…kalian sudah melihat petir barusan kan? Tak kan ada yang datang kemari.” sahut Perospero
Katakuri hanya terdiam, mengamati keadaan sekeliling tanpa mengeluarkan tindakan apapun.
“Permainan tanya jawab ini mulai membosankan..aku sudah lelah bermain. Enyah saja kau dari sini!” tegas Brook sembari menghadapi pasukan musuh
“SUNNY ADALAH KAPAL KAMI!” Mereka berdua tetap bertarung demi kapal tercinta.
“Cepat! Aku sudah bisa melihat pantai di arah sana!” seru Luffy
“Kita selamat! Apa Purin benar di pihak kita!?” Pedro masih ragu
“Tidak tau! Pokoknya kita tak boleh lengah sebelum keluar dari wilayah Big Mom!” sahut Jinbei
“Oi Zeus! Kenapa kau bisa seperti itu!?” Prometheus semakin geram pada Zeus yang membahayakan Mama
“Maaf…aku tak bermaksud seperti itu, tadi aku tak bisa mengendalikan diriku sendiri…tapi, petir-petir tadi memang sangat enaak” Zeus benar-benar ketagihan dengan black ball, sampai ia tak perduli dengan seruan Prometheus sekalipun
“KUE….PERNIKAHAN!!!” Big Mom pun terus mengejar
“Mereka baik-baik saja kan!? Kita tak punya waktu untuk kembali, lho!” Purin semakin cemas pada semuanya
“Ya, kau tak perlu cemas pada mereka! Seharusnya kita yang tak boleh kehilangan waktu. Karena sekarang waktunya….untuk membuat Kue yang bisa membuat Big Mom pingsan!” seru Sanji dengan senyum penuh keyakinan.
Kehormatan seorang koki menjadi taruhannya!
* versi teks by admin Morgans facebook.com/onepieceloverss
Bersambung ke One Piece Chapter 877
Lihat label Anime One Piece untuk update Animenya/lihat chapter lain!
Credit by SAMEHADAKU.
Komentar
Posting Komentar